Awal Mula

Memulai invasi ke Polandia pada tahun 1939, Hitler menggunakan taktik yang belum pernah ada sebelumnya. Taktik ini mencakup pengerahan pesawat terbang, tank, dan artileri. Pasukan-pasukan Nazi menerobos pertahanan musuh menyusuri front yang sempit. Kekuatan udara menghalangi musuh untuk menutupi celah pertahanan yang lowong. Pasukan Jerman mengepung pasukan lawan dan memaksa mereka untuk menyerah. Taktik ini sering disebut Blietzkrig atau perang kilat.

Blietzkrieg terbukti ampuh untuk menyerang negara negara dengan pertahanan darat dan udara yang lemah. Ditambah lagi taktik ini dilakukan secara mendadak sehingga sulit bagi negara untuk mempersiapkan pertahanan dalam waktu yang cepat dan Jerman tidak memberikan waktu untuk itu.

Negara negara yang berhasil ditaklukan Jerman antara lain Polandia (September 1939), Denmark (April 1940), Norwegia (April 1940), Belgia (Mei 1940), Belanda (Mei 1940), Luksemburg (Mei 1940), Prancis (Mei 1940), Yugoslavia (April 1941), dan Yunani (April 1941).

Tanggal tanggal penting

1 September 1939 (Penyerbuan Polandia)

Pada tanggal 1 September 1939 Jerman melakukan invasi terhadap Polandia. Mereka berdalih bahwa Polandia telah menganiaya penduduk etnis Jerman yang tinggal di Polandia. Mereka juga berbohong tentang rencana Polandia dan sekutunya yaitu Prancis dan Inggris akan memecah belah Jerman. SS bersekongkol dengan militer Jerman dan melakukan serangan palsu terhadap stasiun radio di Jerman. Jerman berbohong dan menuduh Polandia adalah pihak yang bertanggung jawab atas serangan ini. Hitler kemudian menggunakan alasan tersebut untuk meluncurkan serangan pembalasan.

Jerman melakukan serangan secara mendadak saat fajar pada 1 september 1939, dengan kekuatan yang terdiri dari 2000 tank yang didukung oleh hampir 900 pesawat pengebom dan lebih dari 400 pesawat tempur. Secara keseluruhan Jerman mengerahkan 60 divisi dan hampir 1,5 juta orang. Jerman dengan cepat menerobos pertahanan Polandia dan maju menuju Warsawa.

Polandia terlambat untuk melakukan mobilisasi karena serangan yang mendadak. Tentara Polandia juga kekurangan senjata dan peralatan modern. Meski bertempur dangan perlawanan sengit dan menimbulkan korban serius pada pihak Jerman, tentara Polandia dikalahkan dalam beberapa minggu.

9 April 1940 (Penaklukan Denmark dan Norwegia)

Pada bulan oktober 1939, kepala Angkatan Laut Jerman berdiskusi dengan Hitler tentang bahaya yang ditimbulkan jika Inggris memiliki pangkalan-pangkalan potensial di Norwegia dan kemungkinan Hitler merebut pangkalan-pangkalan ini sebelum kerajaan Inggris. Angkatan Laut berpendapat bahwa dengan menguasai Norwegia akan memungkinkan Hitler menguasai laut di dekatnya dan berfungsi sebagai pangkalan untuk operasi kapal selam masa depan melawan Kerajaan Inggris.

Pada pagi hari 9 april 1940 Jerman menyerbu Denmark dan Norwegia, seolah-olah sebagai gerakan pencegahan terhadap pendudukan yang direncanakan oleh Inggris dan Prancis. Invasi terhadap Denmark berlangsung kurang dari 6 jam, dan merupakan invasi tercepat yang dilakukan oleh Jerman selama Perang Dunia.

Sementara itu di Norwegia. Jerman bergerak merebut pelabuhan Narvik dan Trondheim di utara. Pasukan Inggris melakukan intervensi dan mendarat di Narvik, Namsos, dan Andalsnes, namun mereka dipaksa mundur pada minggu pertama bulan Juni 1940. Norwegia menyerah kepada Jerman pada tanggal 10 Juni.

10 Mei 1940 (Invasi ke Barat Eropa)

Jerman menyerang eropa barat pada 10 Mei 1940. Awalnya, komandan Inggris dan Prancis mengira bahwa pasukan Jerman akan menyerang melalui Belgia tengah seperti yang mereka lakukan pada Perang Dunia pertama, dan mengerahkan pasukan ke perbatasan Perancis-Belgia untuk menghadapi serangan Jerman. Namun serangan utama Jerman dilakukan melalui hutan Ardennes di Belgia tenggara dan Luksemburg utara.

Belgia dan Belanda menyerah pada bulan Mei. Lebih dari 300.000 tentara Prancis dan Inggris dievakuasi dari pantai dekat Dunkirk. Sementara itu ibukota Prancis yaitu Paris, jatuh ke tangan Jerman pada 14 Juni 1940.

Sebagai bagian dari gencatan senjata yang ditandatangani Prancis dengan Jerman pada 22 Juni, Jerman menduduki Prancis utara dan seluruh garis pantai Atlantik Prancis hingga perbatasan Spanyol.

April 1941 (invasi Yugoslavia dan Yunani)

Pasukan Jerman melakukan invasi ke Yugoslavia dan Yunani, dengan dukungan dari sekutu Jerman (Italia, Bulgaria, Hungaria, dan Rumania), dan dengan cepat menundukkan kawasan Balkan. Pasukan Inggris, yang dikirim untuk membantu Yunani, dipaksa mundur ke pulau Kreta. Pada pertengahan bulan Mei, pasukan parasut Jerman mendarat di Kreta, dan setelah pertempuran hebat mengalahkan pasukan Inggris di sana. Yugoslavia dan Yunani dibagi-bagi antara para pemenang.

22 Juni 1941 (Penyerangan kepada Uni Soviet)

Dengan 134 divisi berkekuatan tempur penuh dan 73 divisi tambahan untuk dikerahkan di belakang garis depan, pasukan Jerman menyerang Uni Soviet pada 22 Juni 1941. Invasi dimulai kurang dari dua tahun setelah Pakta Jerman-Soviet ditandatangani. Tiga kelompok tentara menyerang Uni Soviet di front yang luas. Kelompok-kelompok ini mencakup lebih dari tiga juta tentara Jerman. Para prajurit ini didukung oleh 650.000 tentara dari sekutu Jerman (Finlandia dan Rumania). Pasukan ini kemudian ditambah dengan unit dari Italia, Kroasia, Slovakia dan Hungaria. Front ini membentang dari Laut Baltik di utara hingga Laut Hitam di selatan.

Namun, setelah operasi militer selama berbulan-bulan, tentara Jerman pun kelelahan. Karena memperkirakan keruntuhan Soviet yang cepat, para perencana Jerman gagal membekali pasukan mereka untuk peperangan musim dingin. Mereka tidak menyediakan makanan dan obat-obatan yang cukup, karena mereka berharap personel militer mereka hidup dari tanah Uni Soviet yang ditaklukkan dengan mengorbankan penduduk setempat. Akibatnya, pasukan Jerman yang tersebar di sepanjang 1.000 mil Front Timur menjadi rentan terhadap serangan balik Soviet.

Pada 6 Desember 1941, Uni Soviet melancarkan serangan besar-besaran terhadap front tengah. Serangan ini memukul mundur Jerman dari Moskow.

28 Juni 1942 (Pasukan Jerman Menyerbu Volga)

Dengan kekuatan 250.000 serdadu, Jerman memulai kampanye ke wilayah timur. Kali ini yang menjadi sasaran adalah daerah pertambangan minyak Kaukasus dan kota Stalingrad di sisi sungai Volga. Pada awal bulan Juli, pasuka Jerman menyebrang sungai Don sebelum mencapai pinggiran kota Stalingrad. Komantan Angkatan Darat Soviet memutuskan untuk mempertahankan kota tersebut. Pasukan Soviet bertempur di setiap jalan. Pada pertengahan bulan November 1942 , Jerman berhasil mengambil alih kendali atas sebagian besar kota tersebut, namun pertahanan Soviet masih belum luntur. AD Soviet meluncurkan serangan balasan terhadap pasukan Jerman di Stalingrad. Dengan cepat mereka mengepung seluruh pasukan AD Jerman.

2 Februari 1943 (Pasukan Angkatan Darat Jerman Menyerah di Stalingrad)

AD soviet meluncurkan serangan balasan terhadap pasukan Jerman di Stalingrad. Dari yang awalnya serdadu Jerman berjumlah 250.000 kini hanya tersisa 91.000 sehingga memaksa Jerman mundur ke tepi sungai Dnieper pada tahun 1943. AD Soviet tetap melancarkan serangan sepanjang masa perang, meskipun terkadang mengalami kekalahan sementara.

6 Juni 1944/D-Day (Pasukan sekutu mendarat di Prancis)

Pada tanggal 6 Juni 1944, tak lama setelah tengah malam, sebuah operasi militer besar-besaran, dimulai. Lebih dari 5.000 kapal mengangkut 150.000 tentara sekutu dan 1.500 tank ke pantai Normandia di Prancis.

Sekutu mendarat di beberapa tempat di sepanjang pantai Normandia. Serangan itu didukung oleh pemboman dan pasukan terjun payung. Di beberapa tempat, mereka dengan mudah mampu memukul mundur pertahanan Jerman, namun di tempat lain, perlawanan sangat sengit. Di \’Pantai Omaha\’, pesawat pengebom Amerika tidak berhasil menghantam garis pertahanan Jerman dengan baik. Di sana, pasukan Jerman menembak jatuh tentara yang mencoba mendarat. Beberapa bahkan tidak sampai sejauh itu dan tenggelam begitu meninggalkan kapalnya.

Pada akhir D-Day, Sekutu telah mendirikan pangkalan di daratan. Jerman berusaha bertahan selama mungkin. Butuh dua bulan lagi pertempuran di Normandia sebelum Sekutu berhasil bergerak lebih jauh ke Prancis. Pada tanggal 15 Agustus, Sekutu juga mendarat di selatan Perancis. Paris dibebaskan pada tanggal 25 Agustus dan pada pertengahan September 1944, tentara Jerman hampir dipaksa keluar dari Perancis.

22 Juni 1944 (Pasukan Soviet Menyerang Jerman)

Pasukan Soviet melancarkan serangan hebat sepanjang front timur. Pasukan Jerman dipaksa mundur sampai hampir mencapai Warsawa menjelang akhir bulan Juli 1944. Pada bulan Agustus dan September 1944, sekutu Jerman dari timur Eropa yang masih tersisa (Rumania, Bulgaria, dan Finlandia) mundur dari perang. Hungaria, yang diduduki Jerman pada bulan Maret, bertahan di kubu Jerman.

Akhir Dari Nazi

7 Mei 1945 (Pasukan Jerman Menyerah)

Pada pertengahan bulan April 1945, pasukan Soviet melancarkan serangan besar-besaran ke Berlin. Pada tanggal 25 April 1945 pasukan Soviet yang tergabung dengan pasukan Amerika menyerang dari barat Torgau, di Sungai Elbe, Jerman tengah. Saat pasukan Soviet mendekati bungker komandonya di Berlin tengah pada tanggal 30 April 1945, Hitler melakukan bunuh diri. Pada hari-hari berikutnya, Nazi Jerman mengalami keruntuhan. Berlin diduduki oleh tentara Soviet. Jerman hanya menguasai beberapa bagian Jerman dan wilayah pendudukan. Sebagian tentara Jerman sudah menyerah. Sekutu menuntut penyerahan tentara Jerman tanpa syarat, dan komando Jerman tidak punya pilihan selain menyetujuinya.

Berlin menyerah kepada pasukan Soviet pada tanggal 2 Mei 1945. Angkatan bersenjata Jerman menyerah tanpa syarat di wilayah barat pada tanggal 7 Mei dan di timur pada tanggal 9 Mei 1945. Hari Kemenangan di Eropa (V-E Day) diproklamasikan pada tanggal 8 Mei 1945.

Penutup

Sekian Pembahasan dari mimin tentang Taktik Blietzkrieg yang digunakan oleh Jerman dan hampir menguasai benua eropa. Gimana jadinya ya kalo misal Jerman bisa menang dan menguasai dunia. Menurut kalian gimana nih nasib dunia kalo misal Jerman bisa menguasai eropa atau bahkan dunia? Silahkan tulis pendapat kalian di kolom komentar ya sobat. Semoga artikel ini bisa membantu kalian.

Sumber-sumber

2 thoughts on “Blietzkrieg, taktik perang Adolf Hitler dan Nazi pada perang dunia 2”
  1. Pada akhirnya kejayaan Hitler & blok poros harus runtuh, karena sekutu yang sudah beberapa langkah lebih maju.

    Nice work,min. lanjutkan dengan tema yang tidak kalah menarik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *