Halo para pembaca setia warawaraid! Kali ini, admin pengen berbagi pemikiran kepada kalian tentang salah satu aliran filsafat, yakni filsafat positivisme. Filsafat ini mungkin tidak semenarik aliran-aliran lainnya, namun percayalah ada banyak hal menarik yang bisa kita pelajari darinya.
Pengertian
Positivisme adalah sebuah pandangan filosofis yang sangat mendukung sains dan apapun yang dianggap sebagai metode ilmiah. Positivisme dalam bahasa etimologi diambil dari kata positiv, yang dalam bahasa filsafat memiliki makna sebagai suatu peristiwa yang benar-benar terjadi atau sesuai dengan realita. Ini berarti sesuatu yang positif bertentangan dengan sesuatu yang fiksi atau karangan.
Dalam Buku La scuola dell’esistenza karya Nicola Abbagnano, Ia menjelaskan Salah satu ciri positivisme yaitu sains adalah satu-satunya pengetahuan yang valid dan fakta adalah satu-satunya objek pengetahuan yang dapat diketahui, bahwa filsafat tidak mempunyai metode yang berbeda dengan sains, dan bahwa tugas filsafat adalah menemukan prinsip-prinsip umum yang umum bagi semua ilmu pengetahuan dan menggunakan prinsip-prinsip ini sebagai pedoman perilaku manusia dan sebagai dasar organisasi sosial. Akibatnya, positivisme menyangkal keberadaan atau kejelasan kekuasaan atau substansi di luar fakta dan hukum yang ditetapkan oleh sains. Ia menentang semua metafisika, dan secara umum menentang semua prosedur penelitian yang tidak dapat disederhanakan menjadi metode ilmiah
Tokoh-Tokoh Filsafat Positivisme
August Comte (1798-1857)
Seorang filsuf Prancis yang dianggap sebagai salah satu pendiri positivisme. Comte mengembangkan konsep positivisme sosial yang menekankan pentingnya metode ilmiah dalam pemahaman terhadap masyarakat. Comte berpendapat bahwa masyarakat berkembang dari tahap teologis ke tahap metafisik, dan kemudian ke tahap ilmiah di mana pandangan dan metode ilmiah yang positivistik adalah dominan. Comte juga secara luas dianggap sebagai sosiolog sejati pertama .
Emil Durkheim (1858-1917)
Seorang sosiolog Prancis yang juga dipengaruhi oleh pemikiran positivisme Comte. Durkheim mengembangkan teori fungsionalisme dalam sosiologi yang menekankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Positivisme dalam konteks Durkheim merujuk kepada pendekatan ilmiah dalam memahami fenomena sosial dengan berlandaskan fakta objektif dan menghindari interpretasi subjektif. Durkheim berusaha untuk memahami masyarakat sebagai entitas yang memiliki struktur dan hukum-hukum tertentu yang dapat diamati dan dianalisis secara obyektif.
Herbert Spencer (1820-1903)
Seorang filsuf dan sosiolog Inggris yang dikenal dengan konsep “survival of the fittest”. Spencer mengembangkan teori evolusi sosial yang dipengaruhi oleh pemikiran Darwin tentang evolusi biologis. Spencer percaya bahwa masyarakat berkembang secara evolusioner mirip dengan organisme biologis, di mana individu dan institusi sosial beradaptasi dan berkembang seiring waktu. Ia mempercayai bahwa masyarakat dapat dijelaskan dan dipahami dengan menggunakan prinsip-prinsip ilmiah yang objektif.
Kritik Terhadap Positivisme
Kritik terhadap aliran positivisme termasuk bahwa pendekatan ini dianggap terlalu membatasi kita dalam memahami dunia dan fenomena sosial. Beberapa kritikus berpendapat bahwa positivisme cenderung mengabaikan aspek subjektif atau interpretatif dalam penelitian, serta menyederhanakan kompleksitas realitas sosial. Selain itu, beberapa kritik juga menyoroti bahwa aliran ini terlalu berfokus pada generalisasi dan hukum-hukum umum, sehingga mengabaikan keragaman dan konteks lokal.
Penutup
Aliran Positivisme mengajarkan kita untuk memahami dunia lewat sains dan pengetahuan umum yang sudah dibuktikan dengan ujicoba. Namun sayangnya aliran ini mandapat banyak kritikan karena terlalu menyederhanakan kompleksitas dan realitas sosial sehingga mengabaikan keragaman dan konteks lokal.
Nah menurut kalian bagaimana dengan aliran filsafat ini? Apakah kalian tertarik untuk mempelajari lebih dalam? Silahkan berkomentar di bawah ya teman-teman.