~Mental – Halo sobat pinak yang berbahagia, dan untuk fans emyu mohon bersabar atas setiap laganya:v. Pada artikel ini mimin mau membahas tentang hal yang sedang ramai diperbincangkan, karena kita hidup di zaman itu juga.
Ya mimin mau bahas tentang mental gen-z yang dianggap lemah daripada generasi pendahulunya. Tapi sebelum itu kita juga harus mengerti dulu apa maksud dari Gen Z sendiri.
Apa itu Gen-z?
Menurut wikipedia, Gen Z mengacu pada generasi yang lahir antara akhir tahun 1990an sebagai awal tahun kelahiran, dan awal 2010an sebagai angka terakhir tahun kelahiran. Adapun klasifikasi rentang tahun kelahiran Gen Z atau Generasi Z yang digunakan di Indonesia berawal dari tahun 1997–2012 berdasarkan data resmi yang ditetapkan Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia pada Sensus Penduduk tahun 2020. Mereka adalah generasi pertama yang sepenuhnya dibesarkan dengan adanya internet dan smartphone, dan telah tumbuh dengan pengalaman dunia yang sangat berbeda dari generasi sebelumnya yaitu generasi millenial.
Gen-Z menjadi tumpuan masa depan untuk memimpin Indonesia emas 2045. Namun sayangnya banyak para Gen-Z yang mengalami masalah mental, terutama depresi akan tekanan. Tapi apa sih faktor-faktor yang membuat mental para gen Z lemah?
Faktor – Faktor yang membuat mental Gen-Z lemah
Media Sosial
Gen-Z tumbuh di era yang serba digital, termasuk juga media sosial. Karena itu mereka sangat bergantung dengan media sosial. Saking bergantungnya, mereka sangat terpaku pada pembaruan konstan entah di instagram, facebook, dan platform medsos lainnya. Mereka melihat begitu indahnya kehidupan orang lain diabndingkan dengan hidup mereka, sampai tanpa sadar menumbuhkan sifat iri hati, kecemasan,kebencian, bahkan sampai depresi.
Menurut halodoc.com Media sosial juga membuat Gen-Z mengalami overstimulasi. Di dunia nyata mereka sudah sibuk dengan pekerjaan dan tugas. Tapi fokus mereka menjadi terbagi pada medsos juga. Hal ini dapat menghabiskan sebagian besar sumber daya kognitif mereka, tidak menyisakan sedikitpun untuk fokus pada orang lain bahkan diri sendiri.
Lebih terbuka tentang kesehatan mental
Banyak orang mengatakan bahwa Gen-z punya mental yang lebih lemah karena tingkat kesadaran akan kesehatan mental mereka tinggi. Mereka lebih sadar dan menerima masalah kesehatan ini secara umum.
Ada beberapa alasan kenapa Gen-Z sangat terbuka dengan kesehatan mental mereka. Namun faktor utamanya adalah berkurangnya stigma negatif tentang kesehatan mental di masyarakat. Generasi sebelumnya telah membuat pondasi supaya kesehatan mental tidak terlalu diatasi dan tabu.
\”Pemahaman kami tentang kondisi seperti kecemasan, bersama dengan cara efektif berbasis bukti untuk mengobatinya terbilang baru\” catat woodrun.
\”Gen X dan millenial tumbuh dimasa ketika semua sigma sosial yang lebih besar seputar mencari bantuan untuk gejala kesehatan mental masih tersebar luas.\”
\”Sementara Generasi Z mewarisi dunia dimana mereka tidak hanya tahu lebih banyak cara mengatasi kecemasan, tetapi juga tidak merasa dihakimi orang lain karena mencari bantuan sejak awal\”, imbuhnya.
Terlalu Mengedepankan motivasi ketimbang tindakan
Yang ketiga ini mungkin masih jarang dibahas. Namun menurut mimin mental seorang Gen-Z juga dipengaruhi oleh motivasi. Mereka cenderung menunggu kata motivasi daripada langsung bertindak. Sikap ini yang menurut mimin harus dihilangkan karena jelas sangat merusak mental seseorang, dimana tindakan mereka dipengaruhi oleh omongan orang lain. Gen-Z jadi tidak memiliki rasa kuasa terhadap diri sendiri.
Penutup
Alhamdulillah kita sudah sampai di sesi akhir acara. Menurut mimin intinya adalah kesehatan mental itu memang penting, namun sampai kapan kamu malas dengan dalih kesehatan mental? Dunia itu kejam, jadi biasakanlah.
Okee segitu dulu untuk artikel ini kurang lebihnya mohon maaf, semoga bisa membuat ilmu kalian bertambah. See you.~